Jumat, 21 Desember 2012

APAKAH WANITA KARIR SEBUAH PILIHAN ?

Setelah tuntas menyelesaikan draft blog sebelumnya... ini moment menceritakan apa yang ada di pikiran saya hari ini atau lebih tepatnya malam ini tentang wanita pekerja alias wanita karir....

Agak tidak menyenangkan sebenarnya, ketika kita (wanita) dihadapkan dalam sebuah pilihan antara keluarga atau karir...

Beberapa hari ini atau seminggu ini.. saya sangat enjoy menikmati ritme pekerjaan saya...# tumben... :)
Saya tidak tahu apakah ini yang memang saya inginkan?
Saya merasa, berada di level yang sedikit nyaman... (or because another motivation @ office...)

Agak sedikit ekstrim memang.. karena dalam 1 minggu ini saya tidak perlu memikirkan kakak masuk sekolah ... (karena memang lagi libur siii)... tidak memikirkan les kakak selama seminggu... (pada liburan semua...), adek juga tidak rewel makan dan mulai menyenangkan karena ada kakak di rumah siap untuk mainan bareng...

Dampaknya..nafsu makan saya bertambah... (percaya atau tidak...), rutin sarapan dan makan siang... plus tampungan perut makin lebar... (soalnya bisa-bisanya saya abis seporsi mi ayam dan dilanjutkan dengan mi pangsit dalam  setengah hari...) .... hehehehe....

Namun... dengan ritme seperti itu... pola kerja saya makin "gila"... pulang malam dan bersemangat di kantor...(kelihatan, istirahat ga pernah pulang...)

Dan saya mulai menikmati indahnya bekerja... (berbanding terbalik ketika di Balikpapan.. penuh dengan tekanan... huaaaaaa)-maap ya temen2 di balikpapan hihihihi...

Rasa kekeluargaan yang tinggi, solidaritas dari temen-temen di fungsi Legal & General Affairs... #thanks to Bapak Koesdjarjo.. yang sudah melahirkan rasa itu untuk kami....#. Sehingga saya khususnya sangat terbantu dengan kondisi kerja seperti ini... tidak merasa sendiri...

Dan ketika saya mulai menikmati itu semua.. adalah hal yang menyakitkan ketika harus memilih..apakah tetap menikmati hal itu atau meninggalkan hal itu...

****

Sudah niat saya ketika Kakak ranking 1 di kelas, saya berjanji untuk mengajak liburan ke Jogja.. dan saya sempatkan untuk cuti yang kebetulan pas di waktu libur natal... di hari Minggu s.d Rabu tanggal 23 Desember s.d 26 Desember...

Inilah pertukaran yang mungkin bisa saya berikan.. sebagai seorang ibu yang bekerja... untuk bisa menghabiskan waktu eksklusif bersama anak-anak... meski cuman 3 hari...

Saya menyayangi mereka dan alangkah buruknya saya tidak bisa memberikan yang terbaik bagi mereka. Karena itulah, saya siapkan fasilitas yang juga saya nikmati ketika saya dinas ke luar kota, akomodasi, transportasi dan apapun yang mereka butuhkan nanti....

****

Sore sampai malam ini, saya menerima tugas yang mungkin ini adalah bentuk kepercayaan atasan saya kepada saya... dengan menugaskan saya untuk berangkat dinas ke luar kota di tanggal 26 Desember....

Fiuuuhhhhhh..... awalnya saya terima dengan konsekwensi liburan dipersingkat atau liburan di majukan menjadi hari Sabtu... #thanks to Pak Gabel sudah menggantikan saya on duty#

Namun hal itu ternyata tidak semudah pikiran saya.. meski saya sudah prepare penginapan di hari Sabtu melalui teman... #thanks to ida sudah mencarikan tempat menginap semalam di hari sabtu besok..#

Suami saya tidak menyetujui hal itu.. dan membuat rencana makin berantakan dengan menggagalkan rencana liburan... aaahhh... betapa sedihnya.... Dengan alternatif berangkat sabtu malam setelah suami saya pulang kerja atau mempersingkat waktu liburan menjadi 2 hari .. ternyata tidak cukup bagi dia untuk tetap menjalankan rencana liburan...

Tidak ada solusi yang dapat diberikan.. semua menjadi mentah.. ketika pasangan hidup kita tidak menyetujui langkah yang kita ambil... Dan akhirnya ultimatum yang dibuat... pilih liburan sampai Rabu tanggal 26 Desember atau tidak liburan sama sekali dengan dinas ke luar kota...

Betapa sedihnya dan sakitnya ketika harus memilih ketika masih ada alternatif yang bisa dijalankan... Saya menyayangi anak-anak saya dan mencintai mereka sebagai bagian dari jiwa saya... alangkah jahatnya saya ketika saya harus membatalkan liburan mereka khususnya sang kakak... namun alangkah bodohnya saya ketika saya menolak kesempatan yang diberikan kepada saya karena kepercayaan atasan saya.

Ketika ego saya berbicara, sebenarnya hal yang mudah ketika tetap untuk memaksakan berlibur dan tanpa suami saya.. dan hal itu sangat mungkin.. namun itu pasti merusak suasana liburan keluarga...

Akhirnya, dengan berat hati saya memilih berlibur dan membatalkan dinas (yang cuma memotong sehari liburan)... Meski saya ga enak hati dengan Big Bos dan teman-teman satu tim yang sudah mengirim e-mail ke kantor pusat , untuk tim yang akan berangkat.

****

Terimakasih buat Putu Wiadyani yang sudah share via BBM tentang apa yang saya rasakan. Memang posisi kita sebagai perempuan yang multi tasking sebagai wanita, ibu, istri dan pekerja tidak dapat berjalan beriringan. Harus salah satu yang dikorbankan tergantung di posisi mana yang penting kita perankan...

Satu statement yang saya baca dari facebook merespon curhatan saya, bahwa "ketika sudah memlih sebagai wanita karir maka itulah yang harus dipertahankan dan jangan bimbang..."

Jadi apakah wanita karir sebuah pilihan? jawabnya adalah bagi saya menjadi TIDAK.... tidak untuk dipilih seharusnya.. dan cukup satu peran yang dapat kita mainkan.. daripada kita kecewa suatu saat seperti saat  ini dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit.

Apakah saya menyesal saat ini? Mungkin iya... menyesal untuk menjadi wanita karir jika toh akhirnya tidak maksimal untuk dijalankan....

Mengutip apa yang disampaikan Putu Wiadyani... "kesempatan aktualisasi diri ketika kita di dunia kerja menjadi tertutup dengan peran kita sebagai seorang istri dan ibu" ... GREAT! It's True...

Saya bangga menjadi seorang ibu dari anak-anak sehat dan cantik dan saya menikmati itu...

Apakah saya bangga menjadi seorang istri dan wanita karir? Silahkan menafsirkan sendiri... hehehehehe...



 





menyenangkan dalam suasana bekerja...













I Love them....


************************



Tidak ada komentar:

Posting Komentar